Sebenaranya dalam konsep dasar pembelajaran, jika kita perhatikan yang menjadi suatu yang ada di dalam pembelajara lebih mengarah pada mengajar, karena mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap peserta didik. Dengan demikian pada pembahasan kali ini akan dibahas sedikit terkait mengajar yang meupakan konsep dasar dalam pembelajaran.
1. Mengajar sebagai proses menyampaikan materi pelajaran.
Secara umum mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian ilmu itu sering disebut sebagai proses pentrasferan ilmu. Dalam hal ini proses pentransferan ilmu diartikan sebagai proses menyebarluaskan.Sementara Smith (1987) bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan.
Sebagai proses menyampaikan atau menanamkan ilmu pengetahuan maka belajar mempunyai beberapa karakteristikyaitu sebagai berikut :
(a) Proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered )
Dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peranan yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada guru, minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan oleh seorang guru yaitu guru sebagai perencana, guru sebagai penyampai informasi, dan guru sebagai evaluator. Sebagai perencana disini artinya seorang guru harus menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, seperti materi pelajaran yang akan disampaikan, cara menyampaikannya, media yang harus digunakan dan lain sebagainya. Kemudian sebagai penyampai informasi seorang guru berperan sebagi orang yang akan menyampaikan informasi seperti guru menggunakan metode ceramah dengan menggunakan metode ceramah tersebut guru dapat leluasa berceramah menyampaikan informasi kepad peserta didik. Sementara sebagai evaluator guru berperan dalam menetukan alat evaluasi keberhasilan pengajaran. Sementara dalam pembelajaran kriteria keberhasialan proses pengajran diukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.
(b) Siswa sebagai objek belajar
Sebagai objekbelajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kesempatan sesuai dengan minat an bakatnya, bahkan untuk belajar sesuai dengan gayanya, sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran segalanya diatur dan di tentukan oleh guru. Sebenarnya peran siswa yaitu sebagai penerima informasi yang diberikan oleh guru, jenis informasi dan pengetahuan yang harus dipelajari kadang-kadang tidak berpijak dari kebutuhan siswa, baik dari segi pengembangan bakat maupun minat siswa, tetapi berangkat dari apa tang menurut guru dianggap baik an bermanfaat.
(c) Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran
Keberhasilan pengajaran diukur dari sejauhmana seiswa dapat menguasaipelajaran yang disampaikan guru. Materi pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari mata pelajaran yang diberikan di sekolah. Adapun mata pelajaran itu sendiri adalah pengalaman manusia dari masa lalu yang disusun secara sistematis dan logis kemudian diuraikan dalam buku-buku pelajaran dan selanjutnya isi buku itu yang harus dikuasai siswa. Sementara materi yang di dapat siswa nanti akan menjadi manfaat bagi dirinya sendiri karena para siswa akan bertambah ilmu pengetahuan yang tadinya masih kosong akhirnya menjadi terisi.
Sebagai objekbelajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kesempatan sesuai dengan minat an bakatnya, bahkan untuk belajar sesuai dengan gayanya, sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran segalanya diatur dan di tentukan oleh guru. Sebenarnya peran siswa yaitu sebagai penerima informasi yang diberikan oleh guru, jenis informasi dan pengetahuan yang harus dipelajari kadang-kadang tidak berpijak dari kebutuhan siswa, baik dari segi pengembangan bakat maupun minat siswa, tetapi berangkat dari apa tang menurut guru dianggap baik an bermanfaat.
(c) Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran
Keberhasilan pengajaran diukur dari sejauhmana seiswa dapat menguasaipelajaran yang disampaikan guru. Materi pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari mata pelajaran yang diberikan di sekolah. Adapun mata pelajaran itu sendiri adalah pengalaman manusia dari masa lalu yang disusun secara sistematis dan logis kemudian diuraikan dalam buku-buku pelajaran dan selanjutnya isi buku itu yang harus dikuasai siswa. Sementara materi yang di dapat siswa nanti akan menjadi manfaat bagi dirinya sendiri karena para siswa akan bertambah ilmu pengetahuan yang tadinya masih kosong akhirnya menjadi terisi.
2. Mengajar sebagai proses mengatur lingkungan.
Dalam konteks mengajar sebagai proses mengatur lingkungan mengajar tidak ditentukan oleh lama serta banyaknya materi yang disampaikan, tapi oleh dampak proses pembelajaran itu sendiri. Bisa terjadi guru hanya beberapa menit muka kelas, namun waktu yang sangat singkat itu membuat siswa sibuk melakukan proses belajar, namun hal tersebut juga sudah dikatakan mengajar.
Terdapat beberapa karakteristik ari konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan, sebagai berikut :
(a) Mengajar berpusat pada siswa
Siswa merupakan seseorang yang menginginkan ilmu yang akan disampaikan oleh seorang guru, sehingga tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak diukur oleh sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran, tapi dari sejauhmana siswa telah mealkukan proses belajar. Dengan demikian, guru tak lagi berperan hanya sebagai sumber belajar, tapi sebagai pembimbing dan fasilitator agar siswa mau dan mampu belajar. Pada mengajar seperti ini siswa tidak dianggap sebagai obyek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh seorang guru, melainkan ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat, minat, dan kemapuan yang dimilikinya. Oleh sebab itu materi apa yang seharusnya dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya tidak semata-mata ditentukan oleh keinginan guru, tetapi dengan memperhatikan setiap perbedaan siswa.
(b) Siswa sebagai subjek belajar
Dalam konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan, siswa tidak dianggap sebagai organisme yang pasif yang hanya menerima informasi, akan tetapi dipandang sebagai organisme yang aktif, yang memiliki potensi untuk berkembang. Mereka adalah individu yang memiliki kemampuan dan potensi.
(c) Proses pembelajaran langsung dimana saja
Pada proses pembelajaran langsung dimana saja ini, proses pembelajaran bisa terjadi dimana saja, kelas bukan satu-satunya temapat belajar siswa. Siswa dapat memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan kebutuhan dan sifat materi pelajaran yang sedang siswa pelajari.
(d) Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan (kompetensi)
Tujuan pemebelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Karena itu penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari proses pengajaran, tapi hanya sebagai tujuan untuk pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Artinya sejauh mana materi yang dikuasai oleh siswa dapat membentuk pola prilaku siswa itu sendiri. Dengan begitu untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran seharusnya guru tidak hanya sekedar memakai metode ceramah, tetapi harus dapat menggunakan metode yang berbeda-beda.
Terdapat beberapa karakteristik ari konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan, sebagai berikut :
(a) Mengajar berpusat pada siswa
Siswa merupakan seseorang yang menginginkan ilmu yang akan disampaikan oleh seorang guru, sehingga tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak diukur oleh sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran, tapi dari sejauhmana siswa telah mealkukan proses belajar. Dengan demikian, guru tak lagi berperan hanya sebagai sumber belajar, tapi sebagai pembimbing dan fasilitator agar siswa mau dan mampu belajar. Pada mengajar seperti ini siswa tidak dianggap sebagai obyek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh seorang guru, melainkan ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat, minat, dan kemapuan yang dimilikinya. Oleh sebab itu materi apa yang seharusnya dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya tidak semata-mata ditentukan oleh keinginan guru, tetapi dengan memperhatikan setiap perbedaan siswa.
(b) Siswa sebagai subjek belajar
Dalam konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan, siswa tidak dianggap sebagai organisme yang pasif yang hanya menerima informasi, akan tetapi dipandang sebagai organisme yang aktif, yang memiliki potensi untuk berkembang. Mereka adalah individu yang memiliki kemampuan dan potensi.
(c) Proses pembelajaran langsung dimana saja
Pada proses pembelajaran langsung dimana saja ini, proses pembelajaran bisa terjadi dimana saja, kelas bukan satu-satunya temapat belajar siswa. Siswa dapat memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan kebutuhan dan sifat materi pelajaran yang sedang siswa pelajari.
(d) Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan (kompetensi)
Tujuan pemebelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Karena itu penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari proses pengajaran, tapi hanya sebagai tujuan untuk pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Artinya sejauh mana materi yang dikuasai oleh siswa dapat membentuk pola prilaku siswa itu sendiri. Dengan begitu untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran seharusnya guru tidak hanya sekedar memakai metode ceramah, tetapi harus dapat menggunakan metode yang berbeda-beda.
0 Response to "Konsep dasar dalam pembelajaran "
Post a Comment