Inti dari proses pengajaran adalah peserta didik dapat belajar, oleh karna itu mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar, sehngga dalam peristilahan dikenal dengan ungkapan proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar terjadilah proses interaksi antara pihak pengajar dengan pihak yang sedang belajar, sehingga terjadilah hubungan kondusif antara guru dan peserta didik tersebut dalam peristiwa pembelajaran. Untuk itulah bagi seorang guru perlu mengembangkan pola interaksi yang efektif dalam proses belajar mengajar, karena proses belajar mengajar adalah interaksi yang dinamis antara guru dengan peserta didik.
Adapun pola-pola interaksi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan peserta didik yaitu
1) Pola interaksi satu arah
Dalam pola ini, guru atau penyampai pesan mempunyai otoritas yang mutlak, artinya gurulah yang berperan sebagai pemebri aksi dan peserta didik sebagai penerima aksi. Pola interaksi jenis satu arah ini kebanyakan didominasi oleh metode ceramah saja, sehingga guru merupakan agen yang menyampaikan sejumlah pengetahuan kepada subyek belajar, yang dibuat jinak hingga berakhirnya pembelajaran
Dampak negative dari interaksi ini adalah bahwa pengatahun yang diterima peserta didik cenderung untuk dihafal sebagai persiapan ujian. Pola interaksi satu arah ini juga akan menimbulkan adanya partisipasi yang berbeda, peserta didik didominasi guru, dalam arti guru berperan aktif sedang peserta didik pasif.
2) Pola interaksi dua arah
Dalam pola interaksi ini, antara guru dengan peserta didik dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi. Keduanya dapat salaing member dan menerima aksi. Metode yang sering digunakan dalam proses pembelajarandengan interaksi jenis ini adalah metode Tanya jawab. Meskipun demikian, jika guru tidak waspada, menimbulkan kesan belajar tidak terarah. Guru yang terlalu berpegang pada interaksi dua arah, misalnya terus menerus menggunakan Tanya jawab atau tugas, sehingga sering pembahasan menyimpang dari bahan pelajaran, dan peserta didik akan bosan dan akan mencapai titik jenuh dalam mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan guru.
3) Pola interaksi multi arah
Pola interaksi multiarah ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis agar guru dengan peserta didik, tetapi juga bias melibatkan interaksi dinamis antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain. Pembelajaran dengan pola interaksi multiarah ini lebih mengembangkan kegiatan peserta didik secara optimal sehingga minimbulkan peserta didik belajar aktif.
Dari ketiga pola interaksi tersebut diatas, maka jenis yang terakhir inilah yang lebih tepat dengan system pembelajaran modern karena sifat pembelajaran yang lebih memanusiakan manusia, artinya lebih memandang peserta didik bukan sebagai obyek tetapi sebagai sumber belajar.
Metode yang paling tepat untuk interaksi multiarah ini adalah metode diskusi dan simulasi, sebab motode tersebut adalah metode yang lebih mementingkan partisipasi aktif dari para peserta didik.
<-- diteoh artikel -->
Adapun pola-pola interaksi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan peserta didik yaitu
1) Pola interaksi satu arah
Dalam pola ini, guru atau penyampai pesan mempunyai otoritas yang mutlak, artinya gurulah yang berperan sebagai pemebri aksi dan peserta didik sebagai penerima aksi. Pola interaksi jenis satu arah ini kebanyakan didominasi oleh metode ceramah saja, sehingga guru merupakan agen yang menyampaikan sejumlah pengetahuan kepada subyek belajar, yang dibuat jinak hingga berakhirnya pembelajaran
Dampak negative dari interaksi ini adalah bahwa pengatahun yang diterima peserta didik cenderung untuk dihafal sebagai persiapan ujian. Pola interaksi satu arah ini juga akan menimbulkan adanya partisipasi yang berbeda, peserta didik didominasi guru, dalam arti guru berperan aktif sedang peserta didik pasif.
2) Pola interaksi dua arah
Dalam pola interaksi ini, antara guru dengan peserta didik dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi. Keduanya dapat salaing member dan menerima aksi. Metode yang sering digunakan dalam proses pembelajarandengan interaksi jenis ini adalah metode Tanya jawab. Meskipun demikian, jika guru tidak waspada, menimbulkan kesan belajar tidak terarah. Guru yang terlalu berpegang pada interaksi dua arah, misalnya terus menerus menggunakan Tanya jawab atau tugas, sehingga sering pembahasan menyimpang dari bahan pelajaran, dan peserta didik akan bosan dan akan mencapai titik jenuh dalam mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan guru.
3) Pola interaksi multi arah
Pola interaksi multiarah ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis agar guru dengan peserta didik, tetapi juga bias melibatkan interaksi dinamis antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain. Pembelajaran dengan pola interaksi multiarah ini lebih mengembangkan kegiatan peserta didik secara optimal sehingga minimbulkan peserta didik belajar aktif.
Dari ketiga pola interaksi tersebut diatas, maka jenis yang terakhir inilah yang lebih tepat dengan system pembelajaran modern karena sifat pembelajaran yang lebih memanusiakan manusia, artinya lebih memandang peserta didik bukan sebagai obyek tetapi sebagai sumber belajar.
Metode yang paling tepat untuk interaksi multiarah ini adalah metode diskusi dan simulasi, sebab motode tersebut adalah metode yang lebih mementingkan partisipasi aktif dari para peserta didik.
0 Response to "Proses Interaksi Dalam Belajar Mengajar"
Post a Comment